Dengan menggunakan teknologi yang memanfaatkan tenaga listrik otak, seorang pasien yang mengalami kelumpuhan suatu hari bisa "memikirkan" kakinya untuk bergerak.
Para peneliti di Universitas California bagian Neurosains Komputasional telah mengembangkan teknologi yang untuk pertama kalinya memperkenankan para dokter dan ilmuwan untuk secara non invasif mengisolasi dan mengukur aktifitas listrik otak pada orang-orang yang sedang bergerak.
Teknologi ini merupakan komponen kunci sejenis antarmuka komputer otak yang akan memungkinkan eksoskeleton robotik yang dikontrol oleh pikiran pasien untuk menggerakkan anggota badan pasien tersebut, kata Daniel Ferris yang merupakan profesor di School of Kinesiology Universitas Michigan dan penulis makalah yang menjabarkan penelitian tersebut.
"Tentu saja hal tersebut tidak akan langsung terjadi tapi satu langkah menuju situasi di mana hal itu mungkin dilakukan ialah kemampuan untuk merekam gelombang otak ketika seseorang sedang bergerak," kata Joe Gwin yang merupakan penulis pertama makalah tersebut dan seorang lulusan peneliti mahasiswa tingkat doktoral di School of Kinesiology dan Bagian Mekanika Rekayasa. Demikian seperti yang dikutip dari Physorg, Selasa (02/11/10).
Dengan teknologi ini, para ilmuwan dapat menunjukkan bagian-bagian otak yang diaktifkan dan tepatnya kapan bagian-bagian tersebut diaktifkan ketika para subyek bergerak dalam lingkungan alami. Sebagai contoh, ketika kita berjalan, sinyal-sinyal yang berasal dari bagian-bagian tertentu di otak yang berfungsi sebagai pesan akan dikirimkan dari otak menuju otot-otot. Jika para ilmuwan mengetahui di mana impuls otak terjadi, mereka bisa menggunakan informasi letak tersebut untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Sebelumnya para ilmuwan hanya bisa mengukur aktifitas listrik otak pada pasien-pasien yang tidak bergerak.
Ferris mengibaratkan pengisolasian aktifitas listrik otak ini seperti menempatkan sebuah mikrofon di tengah-tengah sebuah simfoni untuk membedakan hanya instrumen-instrumen tertentu di wilayah-wilayah tertentu, misalnya obo di kursi pertama, atau biola. Selayaknya dalam sebuah orkestra, ada banyak sumber suara dalam otak yang menghasilkan aktifitas listrik berlebihan, atau derau. Bahkan elektroda itu sendiri menghasilkan derau atau noise ketika bergerak dalam kaitan dengan sumbernya.
Senin, 20 Februari 2012
Riwayat Peramban Anda Bisa Diakses JavaScript
Situs-situs yang pernah anda kunjungi yang tersimpan dalam peramban atau web browser anda bisa diakses tanpa sepengetahuan dan seijin anda.
Kode JavaScript yang disebarkan oleh berbagai situs serta penyedia layanan iklan online memanfaatkan kerentanan peramban untuk menentukan situs mana yang pernah dan belum anda kunjungi, menurut penelitian baru yang dilakukan oleh para ilmuwan komputer di Universitas California, San Diego.
Para peneliti mendokumentasikan kode JavaScript yang diam-diam mengumpulkan informasi berbagai situs yang pernah dikunjungi oleh penguna Web melalui "history sniffing" atau "pengendusan riwayat" dan mengirim informasi tersebut melalui jaringan. Walaupun pengendusan riwayat serta potensi implikasinya terhadap pelanggaran privasi telah didiskusikan dan didemonstrasikan, penelitian baru menyediakan analisis empiris pengendusan riwayat pada Web yang sesungguhnya untuk pertama kalinya.
"Tak seorang pun tahu jika siapa saja di Internet menggunakan pengendusan riwayat untuk mendapatkan informasi pribadi situs-situs kunjungan para pengguna. Yang mampu kami tunjukkan ialah bahwa hal tersebut mungkin dilakukan," tutur Profesor ilmu komputer UC San Diego Hovav Shacham. Para ilmuwan komputer dari UC San Diego Jacobs School of Engineering mempresentasikan studi ini pada bulan Oktober dalam Konferensi Computer and Communications Security 2010 (CCS 2010) dalam makalah yang berjudul, "An Empirical Study of Privacy-Violating Information Flows in JavaScript Web Applications".
Pengendusan Riwayat
Pengendusan riwayat terjadi tanpa sepengetahuan atau seijin anda dan mengandalkan pada fakta bahwa peramban menampilkan tautan atau link ke situs-situs yang telah anda kunjungi berbeda dari yang belum anda kunjung: normalnya tautan yang sudah dikunjungi berwarna ungu, dan yang belum dikunjungi berwarna biru. Kode JavaScript pengendusan riwayat yang dijalankan pada sebuah halaman Web mengecek apakah peramban anda menampilkan tautan ke alamat situs tertentu dengan warna ungu atau biru.
Pengendusan riwayat bisa digunakan oleh para pemilik situs web untuk mengetahui situs pesaing mana yang telah atau belum dikunjungi oleh para pengunjung. Pengendusan riwayat bisa juga disebarkan oleh berbagai perusahaan pengiklan untuk membangun profil pengguna, atau digunakan oleh para penjahat online untuk mengumpulkan informasi untuk serangan pengelabuan atau phishing berikutnya. Misalnya, dengan mengetahui situs-situs bank mana saja yang anda kunjungi akan menginformasikan halaman bank palsu mana yang akan ditampilkan selama serangan pengelabuan yang ditujukan untuk mengumpulkan informasi login akun bank anda.
"JavaScript merupakan sesuatu yang mengagumkan, bahasa skrip tersebut memungkinkan berbagai hal seperti Gmail dan Google Maps serta tumpukan aplikasi-aplikasi Web 2,0; tapi skrip itu juga membuka banyak kerentanan keamanan. Kami ingin masyarakat luas tahu bahwa pengendusan riwayat mungkin dilakukan, hal itu memang terjadi di luar sana, dan banyak orang yang rentan terhadap serangan ini," kata profesor ilmu komputer UC San Diego Sorin Lerner, seperti yang dikutip dari Physorg (03/12/10).
Versi terakhir Firefox, Chrome, dan Safari sekarang memblokir serangan-serangan pengendusan riwayat yang dimonitor oleh para ilmuwan komputer. Namun Internet Explorer tidak memberikan perlindungan terhadap pengendusan riwayat. Pokoknya siapa pun yang tidak menggunakan versi terakhir peramban yang secara berkala di-update juga rentan terhadap serangan tersebut.
Mengetahui Pengendusan Riwayat
"Kami membangun mesin aliran data dinamis bagi JavaScript untuk melacak pengendusan riwayat. Saya tidak tahu intstrumen praktis lainnya yang dapat digunakan untuk melakukan studi luas ini," kata Dongseok Jang seorang mahasiswa ilmu komputer bergelar Ph.D UC San Diego yang mengembangkan teknologi JavaScript monitoring ini. Para peneliti berencana untuk memperluas penelitian mereka dan mempelajari informasi apa yang dibocorkan oleh aplikasi-aplikasi pada media sosial dan situs-situs Web 2,0 lainnya.
Kode JavaScript yang disebarkan oleh berbagai situs serta penyedia layanan iklan online memanfaatkan kerentanan peramban untuk menentukan situs mana yang pernah dan belum anda kunjungi, menurut penelitian baru yang dilakukan oleh para ilmuwan komputer di Universitas California, San Diego.
Para peneliti mendokumentasikan kode JavaScript yang diam-diam mengumpulkan informasi berbagai situs yang pernah dikunjungi oleh penguna Web melalui "history sniffing" atau "pengendusan riwayat" dan mengirim informasi tersebut melalui jaringan. Walaupun pengendusan riwayat serta potensi implikasinya terhadap pelanggaran privasi telah didiskusikan dan didemonstrasikan, penelitian baru menyediakan analisis empiris pengendusan riwayat pada Web yang sesungguhnya untuk pertama kalinya.
"Tak seorang pun tahu jika siapa saja di Internet menggunakan pengendusan riwayat untuk mendapatkan informasi pribadi situs-situs kunjungan para pengguna. Yang mampu kami tunjukkan ialah bahwa hal tersebut mungkin dilakukan," tutur Profesor ilmu komputer UC San Diego Hovav Shacham. Para ilmuwan komputer dari UC San Diego Jacobs School of Engineering mempresentasikan studi ini pada bulan Oktober dalam Konferensi Computer and Communications Security 2010 (CCS 2010) dalam makalah yang berjudul, "An Empirical Study of Privacy-Violating Information Flows in JavaScript Web Applications".
Pengendusan Riwayat
Pengendusan riwayat terjadi tanpa sepengetahuan atau seijin anda dan mengandalkan pada fakta bahwa peramban menampilkan tautan atau link ke situs-situs yang telah anda kunjungi berbeda dari yang belum anda kunjung: normalnya tautan yang sudah dikunjungi berwarna ungu, dan yang belum dikunjungi berwarna biru. Kode JavaScript pengendusan riwayat yang dijalankan pada sebuah halaman Web mengecek apakah peramban anda menampilkan tautan ke alamat situs tertentu dengan warna ungu atau biru.
Pengendusan riwayat bisa digunakan oleh para pemilik situs web untuk mengetahui situs pesaing mana yang telah atau belum dikunjungi oleh para pengunjung. Pengendusan riwayat bisa juga disebarkan oleh berbagai perusahaan pengiklan untuk membangun profil pengguna, atau digunakan oleh para penjahat online untuk mengumpulkan informasi untuk serangan pengelabuan atau phishing berikutnya. Misalnya, dengan mengetahui situs-situs bank mana saja yang anda kunjungi akan menginformasikan halaman bank palsu mana yang akan ditampilkan selama serangan pengelabuan yang ditujukan untuk mengumpulkan informasi login akun bank anda.
"JavaScript merupakan sesuatu yang mengagumkan, bahasa skrip tersebut memungkinkan berbagai hal seperti Gmail dan Google Maps serta tumpukan aplikasi-aplikasi Web 2,0; tapi skrip itu juga membuka banyak kerentanan keamanan. Kami ingin masyarakat luas tahu bahwa pengendusan riwayat mungkin dilakukan, hal itu memang terjadi di luar sana, dan banyak orang yang rentan terhadap serangan ini," kata profesor ilmu komputer UC San Diego Sorin Lerner, seperti yang dikutip dari Physorg (03/12/10).
Versi terakhir Firefox, Chrome, dan Safari sekarang memblokir serangan-serangan pengendusan riwayat yang dimonitor oleh para ilmuwan komputer. Namun Internet Explorer tidak memberikan perlindungan terhadap pengendusan riwayat. Pokoknya siapa pun yang tidak menggunakan versi terakhir peramban yang secara berkala di-update juga rentan terhadap serangan tersebut.
Mengetahui Pengendusan Riwayat
"Kami membangun mesin aliran data dinamis bagi JavaScript untuk melacak pengendusan riwayat. Saya tidak tahu intstrumen praktis lainnya yang dapat digunakan untuk melakukan studi luas ini," kata Dongseok Jang seorang mahasiswa ilmu komputer bergelar Ph.D UC San Diego yang mengembangkan teknologi JavaScript monitoring ini. Para peneliti berencana untuk memperluas penelitian mereka dan mempelajari informasi apa yang dibocorkan oleh aplikasi-aplikasi pada media sosial dan situs-situs Web 2,0 lainnya.
PC 3D Tanpa Kacamata dari Fujitsu, Pertama di Dunia
Layanan TI raksasa Jepang Fujitsu, pada hari selasa memperkenalkan produk yang disebut sebagai komputer desktop pertama di dunia dengan tampilan yang memungkinkan para pengguna untuk melihat gambar-gambar 3D tanpa menggunakan kacamata khusus.
PC desktop Esprimo FH99/CM, yang masuk dalam daftar seri komputer FMV, liquid crystal display atau LCDnya dilapisi dengan papan atau panel konversi yang memungkinkan para pengguna untuk melihat gambar-gambar tiga dimensi pada layar.
Perusahaan tersebut rencananya akan meluncurkan PC 3D pada tanggal 25 Februari di Jepang, dan mempertimbangkan kemudian mengenai peluncuran di luar Jepang.
Fujitsu sudah meluncurkan komputer desktop 3D yang membutuhkan penggunaan kacamata khusus.
"Tanpa harus memakai kacamata, anda dapat menikmati menonton gambar-gambar 3D dengan teman-teman anda," tutur insinyur Fujitsu Toshiro Ohbitsu. "Anda dapat membagi kehebohan ini bersama keluarga." Demikian seperti yang dikutip dari Physorg (12/01/11).
Komputer tersebut memungkinkan para pengguna untuk merekam dan menonton televisi serta mengedit gambar-gambar.
Bulan lalu, Toshiba meluncurkan di Jepang sebuah produk yang disebut sebagai televisi pertama di dunia yang memperkenankan para penonton untuk melihat gambar-gambar 3D tanpa kacamata khusus, di tengah-tengah persaingan ketat pasar sebagai ketika teknologi tersebut mendapatkan momentum.
Banyak industri mengatakan bahwa permintaan televisi 3D tertahan karena ketidakmauan konsumen untuk memakai kacamata.
PC desktop Esprimo FH99/CM, yang masuk dalam daftar seri komputer FMV, liquid crystal display atau LCDnya dilapisi dengan papan atau panel konversi yang memungkinkan para pengguna untuk melihat gambar-gambar tiga dimensi pada layar.
Perusahaan tersebut rencananya akan meluncurkan PC 3D pada tanggal 25 Februari di Jepang, dan mempertimbangkan kemudian mengenai peluncuran di luar Jepang.
Fujitsu sudah meluncurkan komputer desktop 3D yang membutuhkan penggunaan kacamata khusus.
"Tanpa harus memakai kacamata, anda dapat menikmati menonton gambar-gambar 3D dengan teman-teman anda," tutur insinyur Fujitsu Toshiro Ohbitsu. "Anda dapat membagi kehebohan ini bersama keluarga." Demikian seperti yang dikutip dari Physorg (12/01/11).
Komputer tersebut memungkinkan para pengguna untuk merekam dan menonton televisi serta mengedit gambar-gambar.
Bulan lalu, Toshiba meluncurkan di Jepang sebuah produk yang disebut sebagai televisi pertama di dunia yang memperkenankan para penonton untuk melihat gambar-gambar 3D tanpa kacamata khusus, di tengah-tengah persaingan ketat pasar sebagai ketika teknologi tersebut mendapatkan momentum.
Banyak industri mengatakan bahwa permintaan televisi 3D tertahan karena ketidakmauan konsumen untuk memakai kacamata.
Chip Core Baru Intel Amankan Film Streaming
Fitur chip tersebut, yang disebut Insider, termasuk lapisan proteksi keseluruhan dan fitur manajemen untuk membuka film kualitas tinggi dari layanan online streaming, tutur Karen Regis, Consumer Client Marketing Manager Intel.
Insider merupakan bagian dari kualitas gambar atau grafik yang ditawarkan Intel dalam prosesor Corenya yang akan datang, yang secara resmi akan diluncurkan pada tanggal 5 Januari, lebih cepat dari Pameran Elektronik di Las Vegas.
Dengan Insider, para penguna akan mendapatkan akses ke lebih banyak 1080p konten streaming kualitas tinggi, di mana gambar-gambar ditampilkan dengan resolusi 1920 x 1080 pixel, yang bisa juga ditemukan pada piringan Blu-ray.
Studio-studio film juga khawatir tentang pembajakan, yang mengurungkan niat mereka untuk membuat konten premium 1080p untuk streaming, kata Regis. Insider menyediakan blanket keamanan yang dapat mendorong lebih banyak studio film untuk menyediakan film-film berkualitas tinggi, katanya.
Intel sudah bekerja sama dengan Warner Bros. Digital Distribution, yang akan menyediakan 300 film berkualitas tinggi dari WB Shopnya atau layanan Best Buy's CinemaNow. Film-film tersebut hanya dapat diputar pada sistem dengan Core prosesor yang akan datang, kata Regis.
Fitur tersebut nantinya akan mengucurkan tawaran chip Intel lainnya, kata Regis. Intel juga bekerja sama dengan banyak studio film dan pengumuman akan disampaikan bulan depan.
Selain Insider, perusahaan tersebut juga sedang mengembangkan banyak teknologi gambar ke dalam chip-chip Corenya untuk mempercepat pembentukan dan pencitraan video. Intel untuk pertama kalinya membangun prosesor gambar dan CPU ke dalam satu chip, yang akan meningkatkan performa gambar dan aplikasi yang memakan daya lebih kecil. Chip-chip Core tersebut didasarkan pada mikroarsitektur baru bersandi Sandy Bridge.
Insider merupakan bagian dari kualitas gambar atau grafik yang ditawarkan Intel dalam prosesor Corenya yang akan datang, yang secara resmi akan diluncurkan pada tanggal 5 Januari, lebih cepat dari Pameran Elektronik di Las Vegas.
Dengan Insider, para penguna akan mendapatkan akses ke lebih banyak 1080p konten streaming kualitas tinggi, di mana gambar-gambar ditampilkan dengan resolusi 1920 x 1080 pixel, yang bisa juga ditemukan pada piringan Blu-ray.
Studio-studio film juga khawatir tentang pembajakan, yang mengurungkan niat mereka untuk membuat konten premium 1080p untuk streaming, kata Regis. Insider menyediakan blanket keamanan yang dapat mendorong lebih banyak studio film untuk menyediakan film-film berkualitas tinggi, katanya.
Intel sudah bekerja sama dengan Warner Bros. Digital Distribution, yang akan menyediakan 300 film berkualitas tinggi dari WB Shopnya atau layanan Best Buy's CinemaNow. Film-film tersebut hanya dapat diputar pada sistem dengan Core prosesor yang akan datang, kata Regis.
Fitur tersebut nantinya akan mengucurkan tawaran chip Intel lainnya, kata Regis. Intel juga bekerja sama dengan banyak studio film dan pengumuman akan disampaikan bulan depan.
Selain Insider, perusahaan tersebut juga sedang mengembangkan banyak teknologi gambar ke dalam chip-chip Corenya untuk mempercepat pembentukan dan pencitraan video. Intel untuk pertama kalinya membangun prosesor gambar dan CPU ke dalam satu chip, yang akan meningkatkan performa gambar dan aplikasi yang memakan daya lebih kecil. Chip-chip Core tersebut didasarkan pada mikroarsitektur baru bersandi Sandy Bridge.
Kekuatan Komputasi Google Menyempurnakan Alat Penerjemah
Pada suatu pertemuan yang dilaksanakan di Google pada tahun 2004, pokok bahasannya terarah pada sebuah surel yang diterima perusahaan itu dari seorang penggemar di Korsel. Sergey Brin yang merupakan salah satu dari dua pendiri Perusahaan Google, menjalankan pesan itu melalui sebuah layanan terjemahan otomatis yang telah dipatenkan perusahaan itu.
Pesan itu berbunyi Google adalah mesin pencari favorit, tapi hasil terjemahan mengatakan: "Irisan ikan mentah memasang ladam kehendak. Hal bawang hijau Google!"
Pak Brin mengatakan Google harus bisa melakukannya lebih baik. Enam tahun kemudian, layanan gratis Penerjemahan Google menangani 52 bahasa, lebih dari sistem lain yang serupa, dan orang-orang menggunakannya ratusan juta kali seminggu untuk menerjemahkan halaman-halaman Web dan naskah lain.
"Apa yang anda lihat pada Penerjemahan Google merupakan karya seni" dalam penerjemahan komputer yang tak dibatasi oleh wilayah subyek tertentu, ujar Alon Lavie, seorang kolega profesor peneliti pada Institut Teknologi Bahasa di Universitas Carnegie Mellon, seperti yang dikutip The New York Times.
Usaha Google untuk berekspansi lebih dari sekedar mesin pencari telah menghasilkan berbagai kesuksesan. Buku-buku digitalnya telah digantung di pengadilan, dan pengenalan jejaring sosialnya, Buzz, meningkatkan ketakutan akan privasi. Contoh itu memperlihatkan bahwa Google bisa salah melangkah ketika dia mencoba untuk menantang tradisi bisnis dan konvensi kultural.
Namun kenaikan cepat Google ke tingkat eselon atas pada bisnis penerjemahan merupakan suatu pengingat tentang apa yang akan terjadi jika Google melepaskan kekuatan komputasinya yang dahsyat terhadap masalah-masalah rumit.
Jaringan pusat-pusat data yang dibangunya untuk pencarian Web sekarang bisa saja menjadi komputer terbesar di dunia jika digabungkan. Google menggunakan mesin itu untuk menekan batas-batas teknologi penerjemahan. Sebagai contoh, kira-kira dua bulan lalu dia mengatakan bahwa dia sedang bekerja menggabungkan alat penerjemahannya dengan analisis gambar yang dapat menerjemahkan tulisan dalam gambar.
"Penerjemahan Mesin merupakan salah satu contoh terbaik yang menunjukkan visi strategis Google," ujar Tim O'Reilly yang merupakan pendiri dan kepala technology publisher O'Reilly Media. "Itu bukanlah sesuatu yang ditanggapi sangat serius oleh siapa saja. Tapi Google mengerti sesuatu tentang data yang tak diketahui orang lain, dan dia sudi membuat investasi yang perlu untuk mengatasi masalah-masalah rumit ini lebih dulu dari pasar."
Menciptakan satu mesin penerjemah sudah lama dilihat sebagai salah satu tantangan tersulit dalam bidang kecerdasan buatan. Selama berpuluh-puluh tahun, para ilmuwan komputer mencoba menggunakan sebuah pendekatan berdasarkan aturan-aturan yaitu mengajarkan komputer aturan-aturan linguistik dua bahasa dan memberikannya kamus-kamus yang diperlukan.
Tapi di pertengahan 1990an, para peneliti mulai memfavoritkan pendekatan statistikal. Mereka menemukan bahwa jika mereka memberitahukan komputer ribuan atau jutaan paragraf beserta hasil terjemahan manusianya, komputer itu bisa belajar membuat terkaan akurat mengenai bagaimana menerjemahkan naskah-naskah baru.
Pesan itu berbunyi Google adalah mesin pencari favorit, tapi hasil terjemahan mengatakan: "Irisan ikan mentah memasang ladam kehendak. Hal bawang hijau Google!"
Pak Brin mengatakan Google harus bisa melakukannya lebih baik. Enam tahun kemudian, layanan gratis Penerjemahan Google menangani 52 bahasa, lebih dari sistem lain yang serupa, dan orang-orang menggunakannya ratusan juta kali seminggu untuk menerjemahkan halaman-halaman Web dan naskah lain.
"Apa yang anda lihat pada Penerjemahan Google merupakan karya seni" dalam penerjemahan komputer yang tak dibatasi oleh wilayah subyek tertentu, ujar Alon Lavie, seorang kolega profesor peneliti pada Institut Teknologi Bahasa di Universitas Carnegie Mellon, seperti yang dikutip The New York Times.
Usaha Google untuk berekspansi lebih dari sekedar mesin pencari telah menghasilkan berbagai kesuksesan. Buku-buku digitalnya telah digantung di pengadilan, dan pengenalan jejaring sosialnya, Buzz, meningkatkan ketakutan akan privasi. Contoh itu memperlihatkan bahwa Google bisa salah melangkah ketika dia mencoba untuk menantang tradisi bisnis dan konvensi kultural.
Namun kenaikan cepat Google ke tingkat eselon atas pada bisnis penerjemahan merupakan suatu pengingat tentang apa yang akan terjadi jika Google melepaskan kekuatan komputasinya yang dahsyat terhadap masalah-masalah rumit.
Jaringan pusat-pusat data yang dibangunya untuk pencarian Web sekarang bisa saja menjadi komputer terbesar di dunia jika digabungkan. Google menggunakan mesin itu untuk menekan batas-batas teknologi penerjemahan. Sebagai contoh, kira-kira dua bulan lalu dia mengatakan bahwa dia sedang bekerja menggabungkan alat penerjemahannya dengan analisis gambar yang dapat menerjemahkan tulisan dalam gambar.
"Penerjemahan Mesin merupakan salah satu contoh terbaik yang menunjukkan visi strategis Google," ujar Tim O'Reilly yang merupakan pendiri dan kepala technology publisher O'Reilly Media. "Itu bukanlah sesuatu yang ditanggapi sangat serius oleh siapa saja. Tapi Google mengerti sesuatu tentang data yang tak diketahui orang lain, dan dia sudi membuat investasi yang perlu untuk mengatasi masalah-masalah rumit ini lebih dulu dari pasar."
Menciptakan satu mesin penerjemah sudah lama dilihat sebagai salah satu tantangan tersulit dalam bidang kecerdasan buatan. Selama berpuluh-puluh tahun, para ilmuwan komputer mencoba menggunakan sebuah pendekatan berdasarkan aturan-aturan yaitu mengajarkan komputer aturan-aturan linguistik dua bahasa dan memberikannya kamus-kamus yang diperlukan.
Tapi di pertengahan 1990an, para peneliti mulai memfavoritkan pendekatan statistikal. Mereka menemukan bahwa jika mereka memberitahukan komputer ribuan atau jutaan paragraf beserta hasil terjemahan manusianya, komputer itu bisa belajar membuat terkaan akurat mengenai bagaimana menerjemahkan naskah-naskah baru.
Komputer Yang Dikendalikan Pikiran
Saat ini, komputer yang dioperasikan oleh tenaga otak memerlukan penggunanya untuk menggerakan kursor pada layar secara mental, akan tetapi komputer yang baru akan dibuat secara langsung membaca kata-kata yang dipikirkan oleh sang pengguna.
Para ilmuwan Intel sedang memetakan aktifitas otak ketika orang memikirkan kata-kata tertentu, dengan cara mengukur aktifitas di sekitar 20.000 lokasi di otak. Alat yang digunakan untuk melakukan pemetaan saat ini adalah pemindai Pencitraan Resonansi Magnetik yang mahal, sama seperti yang digunakan di berbagai rumah sakit, tapi peneliti senior di Intel yaitu Dean Pomerlau mengatakan bahwa peralatan yang lebih kecil yang akan dikenakan di kepala sedang dikembangkan. Setelah aktifitas otak dipetakan komputer akan bisa menentukan kata apa yang sedang dipikirkan dengan mengidentifikasi pola-pola otak yang sama dan perbedaan di antaranya.
Pomerlau mengatakan bahwa kata-kata menghasilkan aktifitas di bagian-bagian otak yang berhubungan dengan apa yang direpresentasikan oleh kata tersebut. Jadi, memikirkan kata tentang makanan seperti apel menghasilkan aktifitas di bagian-bagian otak yang berhubungan dengan rasa lapar, di lain pihak sebuah kata yang terasosiasi secara fisik seperti sekop, menghasilkan aktifitas di wilayah-wilayah yang berhubungan dengan korteks motorik untuk menghasilkan pergerakan fisik menggali. Dengan cara ini komputer dapat menyimpulkan sifat sebuah kata untuk mempersempit dan dengan cepat mengidentifikasinya.
Para ilmuwan Intel sedang memetakan aktifitas otak ketika orang memikirkan kata-kata tertentu, dengan cara mengukur aktifitas di sekitar 20.000 lokasi di otak. Alat yang digunakan untuk melakukan pemetaan saat ini adalah pemindai Pencitraan Resonansi Magnetik yang mahal, sama seperti yang digunakan di berbagai rumah sakit, tapi peneliti senior di Intel yaitu Dean Pomerlau mengatakan bahwa peralatan yang lebih kecil yang akan dikenakan di kepala sedang dikembangkan. Setelah aktifitas otak dipetakan komputer akan bisa menentukan kata apa yang sedang dipikirkan dengan mengidentifikasi pola-pola otak yang sama dan perbedaan di antaranya.
Pomerlau mengatakan bahwa kata-kata menghasilkan aktifitas di bagian-bagian otak yang berhubungan dengan apa yang direpresentasikan oleh kata tersebut. Jadi, memikirkan kata tentang makanan seperti apel menghasilkan aktifitas di bagian-bagian otak yang berhubungan dengan rasa lapar, di lain pihak sebuah kata yang terasosiasi secara fisik seperti sekop, menghasilkan aktifitas di wilayah-wilayah yang berhubungan dengan korteks motorik untuk menghasilkan pergerakan fisik menggali. Dengan cara ini komputer dapat menyimpulkan sifat sebuah kata untuk mempersempit dan dengan cepat mengidentifikasinya.
Google Kencangkan Tali Privasi Karyawannya
Perusahaan Google mengencangkan tali privasi para karyawannya untuk memastikan mereka tidak mengganggu orang ketika mesin pencari terkemuka di internet tersebut mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang para penggunanya.
Selain mempromosikan pegawai lamanya Alma Whitten sebagai direktur privasi perusahaan tersebut, Google mengatakan pada hari Jumat bahwa "dia" akan mewajibkan semua karyawannya yang berjumlah 23.000 untuk menjalani pelatihan privasi. Perusahaan itu juga memperkenalkan lebih banyak pengecekan yang bertujuan untuk memastikan para pekerja mematuhi peraturan-peraturannya.
Ukuran privasi Google yang lebih ketat nampaknya merupakan respon terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi baru-baru ini yang telah menimbulkan berbagai pertanyaan tentang kebijakan serta kontrol internal perusahaan tersebut.
Pada contoh paling gamblang yang mengindikasikan perusahaan tersebut memiliki kapasitas yang baik terhadap apa yang dilakukan oleh para pekerjanya, Google mengakui pada bulan Mei bahwa salah satu insinyurnya telah menciptakan suatu program yang memvakumkan informasi pribadi yang mungkin sensitif, termasuk surel dan password, dari jaringan nirkabel yang tidak aman ketika mobil-mobil Google menjelajahi berbagai lokasi di dunia. Utamanya kendaraan-kendaraan tersebut dikirimkan untuk mengambil foto-foto untuk layanan peta online Google, tapi mobil-mobil tersebut juga membawa peralatan untuk mencatat lokasi jaringan-jaringan Wi-Fi.
Insiden itu yang dinamakan sebagai "Wi-Spy" oleh beberapa kritikus, disebabkan oleh "kesalahan seorang insinyurnya dan juga kekurangan kontrol untuk memastikan bahwa prosedur yang diperlukan untuk memproteksi privasi dipatuhi," Komisioner Privasi Kanada Jennifer Stoddart menyimpulkan dalam sebuah laporan minggu ini.
Selain mempromosikan pegawai lamanya Alma Whitten sebagai direktur privasi perusahaan tersebut, Google mengatakan pada hari Jumat bahwa "dia" akan mewajibkan semua karyawannya yang berjumlah 23.000 untuk menjalani pelatihan privasi. Perusahaan itu juga memperkenalkan lebih banyak pengecekan yang bertujuan untuk memastikan para pekerja mematuhi peraturan-peraturannya.
Ukuran privasi Google yang lebih ketat nampaknya merupakan respon terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi baru-baru ini yang telah menimbulkan berbagai pertanyaan tentang kebijakan serta kontrol internal perusahaan tersebut.
Pada contoh paling gamblang yang mengindikasikan perusahaan tersebut memiliki kapasitas yang baik terhadap apa yang dilakukan oleh para pekerjanya, Google mengakui pada bulan Mei bahwa salah satu insinyurnya telah menciptakan suatu program yang memvakumkan informasi pribadi yang mungkin sensitif, termasuk surel dan password, dari jaringan nirkabel yang tidak aman ketika mobil-mobil Google menjelajahi berbagai lokasi di dunia. Utamanya kendaraan-kendaraan tersebut dikirimkan untuk mengambil foto-foto untuk layanan peta online Google, tapi mobil-mobil tersebut juga membawa peralatan untuk mencatat lokasi jaringan-jaringan Wi-Fi.
Insiden itu yang dinamakan sebagai "Wi-Spy" oleh beberapa kritikus, disebabkan oleh "kesalahan seorang insinyurnya dan juga kekurangan kontrol untuk memastikan bahwa prosedur yang diperlukan untuk memproteksi privasi dipatuhi," Komisioner Privasi Kanada Jennifer Stoddart menyimpulkan dalam sebuah laporan minggu ini.
Robot Menggunakan Tangannya Untuk "Berpikir"
Koginisi tindakan-terpusat merupakan konsep terobosan dalam dunia robotika di mana robot belajar untuk "berpikir" dalam pengertian tindakan apa yang bisa dilakukanya terhadap suatu obyek.
Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata, terlebih khusus jika anda adalah sebuah robot. Setidaknya itu merupakan teori yang disodorkan oleh upaya besar Eropa untuk mengembangkan pendekatan yang sepenuhnya baru dalam kognisi robotika.
Proyek PACO-PLUS berusaha untuk menguji suatu teori terobosan yang disebut "kompleks-kompleks tindakan-obyek" (KTO). KTO merupakan unit-unit "memikirkan dengan cara melakukan". Pada dasarnya pendekatan ini merancang perangkat lunak dan perangkat keras yang memperkenankan robot tersebut berpikir tentang obyek-obyek dalam pengertian tindakan-tindakan yang bisa dilakukan terhadap obyek tersebut.
Sebagai contoh, sebuah robot bisa melihat segalanya. Jika sebuah obyek memiliki sebuah gagang, robot tersebut bisa juga memegangnya. Jika obyek tersebut memiliki sebuah lubang, robot tersebut mungkin bisa mencocokkan sesuatu pada lubang itu atau mengisinya dengan cairan. Jika obyek itu memiliki penutup atau pintu, robot tersebut mungkin dapat membukanya.
Jadi, obyek-obyek memiliki arti atau diartikan oleh jangkauan tindakan-tindakan memungkinkan yang bisa dilakukan oleh robot terhadap obyek-obyek itu. Hal ini membuka cara yang lebih menarik bagi robot untuk berpikir secara independen karena hal itu membantu menumbuhkan kemungkinan perilaku yang berkembang yaitu perilaku-perilaku kompleks yang timbul secara spontan karena aturan-aturan sederhana.
Alam semesta kita mendemonstrasikan kompleksitas mengagumkan dari segenggam konstanta-konstanta universal dan DNA yang hanya terdiri dari empat basa, tapi dari semuanya muncul kehidupan. Para peneliti di PACO-PLUS berharap untuk mengimitasi pada level tertentu tingkat kompleksitas tersebut yaitu kompleksitas yang muncul dari kesederhanaan tersebut.
Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata, terlebih khusus jika anda adalah sebuah robot. Setidaknya itu merupakan teori yang disodorkan oleh upaya besar Eropa untuk mengembangkan pendekatan yang sepenuhnya baru dalam kognisi robotika.
Proyek PACO-PLUS berusaha untuk menguji suatu teori terobosan yang disebut "kompleks-kompleks tindakan-obyek" (KTO). KTO merupakan unit-unit "memikirkan dengan cara melakukan". Pada dasarnya pendekatan ini merancang perangkat lunak dan perangkat keras yang memperkenankan robot tersebut berpikir tentang obyek-obyek dalam pengertian tindakan-tindakan yang bisa dilakukan terhadap obyek tersebut.
Sebagai contoh, sebuah robot bisa melihat segalanya. Jika sebuah obyek memiliki sebuah gagang, robot tersebut bisa juga memegangnya. Jika obyek tersebut memiliki sebuah lubang, robot tersebut mungkin bisa mencocokkan sesuatu pada lubang itu atau mengisinya dengan cairan. Jika obyek itu memiliki penutup atau pintu, robot tersebut mungkin dapat membukanya.
Jadi, obyek-obyek memiliki arti atau diartikan oleh jangkauan tindakan-tindakan memungkinkan yang bisa dilakukan oleh robot terhadap obyek-obyek itu. Hal ini membuka cara yang lebih menarik bagi robot untuk berpikir secara independen karena hal itu membantu menumbuhkan kemungkinan perilaku yang berkembang yaitu perilaku-perilaku kompleks yang timbul secara spontan karena aturan-aturan sederhana.
Alam semesta kita mendemonstrasikan kompleksitas mengagumkan dari segenggam konstanta-konstanta universal dan DNA yang hanya terdiri dari empat basa, tapi dari semuanya muncul kehidupan. Para peneliti di PACO-PLUS berharap untuk mengimitasi pada level tertentu tingkat kompleksitas tersebut yaitu kompleksitas yang muncul dari kesederhanaan tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)